Dalam mengurangi rasa mual, metoclopramide bekerja dengan cara mendorong makanan lebih cepat dari lambung ke usus.
Indikasi Umum
Mual dan muntah yang disebabkan oleh obat, muntah pada kehamilan, Gangguan saluran cerna, anoreksia, aerofagi, ulkus peptik, stenosis pilorik(ringan), dispepsia, epigastralgia, gastroduodenitis, dispepsia pasca gastrektomi, endoskopi dan intubasi.
Dosis Metoclopramide
Berikut adalah dosis metoclopramide berdasarkan kondisi penyakit:
Mual dan muntah setelah kemoterapi (tablet): 10 mg, hingga 3 kali sehari, maksimal selama 5 hari.
Mual dan muntah setelah kemoterapi (suntik): Dosis awal 2 mg/kgBB, 15-30 menit sebelum kemoterapi.
GERD: 10-15 mg, 4 kali sehari, maksimal 12 minggu.
Gastroparesis diabetik (tablet): 10 mg, 4 kali sehari, selama 4-8 minggu.
Efek Samping Metoclopramide
Segera dapatkan bantuan medis apabila Anda mengalami reaksi alergi terhadap metoclopramide: kesulitan bernafas, ruam, pembengkakan pada wajah, lidah, bibir atau tenggorokan. Hentikan penggunaan metoclopramide dan hubungi dokter segera apabila terdapat tanda gangguan pergerakan serius, yang mungkin terjadi pada pemakaian dua hari pertama:
Tremor atau gemetar pada tangan dan kaki Anda
Pergerakan otot wajah yang tidak dapat dikontrol (mengunyah, menggigit bibir, menyeringai, pergerakan lidah, berkedip atau pergerakan mata lainnya) atau
Pergerakan otot yang baru atau tidak biasa dan Anda tidak bisa mengontrol.
Hubungi dokter segera apabila Anda mengalami
Kejang-kejang
Rasa cemas, tertekan, perasaan yang tegang, kesulitan untuk tidak bergerak, kesulitan tidur
Kebingungan, depresi, keinginan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
Pergerakan otot yang lambat atau otot kaku, kesulitan menyeimbangkan diri atau kesulitan berjalan
Ginekomastia
Galaktorea atau keluarnya ASI
Pembengkakan, merasa nafas pendek, peningkatan berat badan yang cepat atau
Reaksi sistem saraf yang parah: otot yang sangat kaku, demam tinggi, berkeringat dingin, kebingungan, denyut jantung cepat atau tidak teratur, gemetar, merasa Anda akan pingsan.
Efek samping metoclopramide antara lain:
Merasa kelelahan
Merasa mengantuk dan lelah
Kekurangan energi
Sakit kepala, kebingungan atau
Gelisah
Mual
Masalah tidur (insomnia)
Peringatan
Pada sebuah studi pada pasien hipertensif, metoclopramide yang diberikan melalui suntikam, memperlihatkan terjadinya pelepasan catecholamines. Maka dari itu, penggunaan metoclopramide harus berhati-hati. Karena metoclopramide menghasilkan peningkatan transien pada plasma aldosterone.
Pada pasien tertentu, terutama pada pasien yang mengalami sirosis atau gagal jantung kongestif, mungkin dalam risiko mengalami penumpukan cairan dan volume yang melebihi batas. Jika efek samping terjadi pada saat penggunaan terapi metoclopramide, penggunaan metoclopramide harus dihentikan.
Reaksi berbahaya, terutama yang berhubungan dengan sistem saraf, mungkin terjadi setelah berhenti menggunakan metoclopramide. Beberapa pasien (jumlahnya tidak banyak) mengalami sindrom penolakan akibat penggunaan metoclopramide yang dapat menyebabkan pusing, rasa tegang dan / atau sakit kepala.
Interaksi Metoclopramide
Obat metoclopramide dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya, termasuk:
Dapat memperpanjang efek pelemas otot pada obat mivacurium dan suxamethonium.
Penggunaan metoclopramide bersama obat antipsikotik bisa menguatkan efek tardive dyskinesia.
Bila dikonsumsi dengan obat antidepresan golongan SSRI dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin.
Dapat menurunkan efektivitas digoxin.
Dapat meningkatkan efek samping dari obat ciclosporin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar